Senin, 31 Mei 2010

Renungan
Ketulusan adalah suatu tindakan kesungguhan hati yang tidak berpura-pura. Setiap orang tidak dapat bersikap pura-pura tulus.
Dalam masa muda ini, sengaja atau tidak acapkali besikap tidak tulus. Banyak tipu muslihat yang kita praktikan untuk mendapat keuntungan. Misalnya aja, kita dimintai tolong untuk mem-foto copy sebuah catatan pelajaran. Harganya sih selembar cuman Rp 100. Tapi karena kita mikir bahwa kita udah capek-capaek jalan untuk foto copy , makanya kita bilang aja kalo perlembarnya itu Rp 150. Untung Rp 50 perlembar kan lumayan. Apalagi kalo yang dicopy itu nyampe 200 lembar. Wah, bia untung Rp 10.000,- Nah, yang kayak gini ini adalah tindakan menolong yang ngak tulus. Tapi, kita udah sering melakukannya. Jadi, kita anggap ini biasa aja. Ngak ada salahnya.
Kawan, mengambil untung itu ngak salah sama sekali. Tapi, kalo kita ngambil untung ngak pada tempatnya alias kemana-mana kita selalu mau dapat untung aja, ya kita ngak bakal pernah bisa bersikap tulus dalam masa muda kita. Tentu saja, situasi ini akan berakibat pada hidup kita dimasa depan nanti. Dalam segala hal, kita ngak bisa bersikap tulus. Selalu saja ada pamrih dalam hidup kita. Nah, yang rugi kita sendiri, kan? Tuhan yesus pernah mengingatkan agar kita hidup tulus seperti burung merpati, tapi cerdik seperti ular. Tulus, berarti kita melakukan segala sesuatu dengan segenap hati, tidak ada kepura-puraan dan tidak ada keinginan untuk menguntungkan diri sendiri.

sumber: Renungan Harian Pemuda dan Remaja"RAJAWALI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar